RSS

Aku dan Kepalaku

Salah satu yang penting dari tubuh kita adalah kepala. Kenapa? Ya karena di dalamnya ada otak.
Dan apa kau tau betapa bodoh dan cerobohnya diriku, saat seharusnya kepala dilindungi, malah jadi rawan "bencana".

Akan ku ceritakan beberapa kisah tentang Aku dan Kepalaku.

Pertama, saat itu aku berumur sekitar 8 tahun. Aku adalah satu-satunya anak cewek yang bisa bebas main. Jelas bisa ditebak, semua temen mainku adalah cowok. Kami suka mainan perang-perangan. Berhubung aku cewek sendiri, aku selalu ditempatkan di "dapur umum". Saat aku menyiapkan "logistik" untuk para "prajurit", entah kenapa tempat "bertarung" mereka jadi mengarah ke daerahku. Padahal, mereka sedang bermain pedang-pedangan menggunakan besi (aku lupa mereka dapet besi dari mana). Pas aku lengah, ujung batang besi itu mengenai kepalaku, tepat di ubun-ubun. Darah pun berceceran. Aku lari pulang, dan aku "selamat".

Kedua, saat itu aku masih sekolah. Ini terjadi saat aku mau mengambil bolpenku (atau apalah) yang jatuh ke bawah meja. Seperti hal yang biasa terjadi padaku, kepalaku selalu kejedot tepi meja. Itu terjadi berulang-ulang selama aku masih sekolah menggunakan meja (tapi kalau ada barang jatuh).

Ketiga, saat itu aku kelas 1 SMA. Pertama kalinya aku latihan naik motor. Aku sudah merasa mahir. Dengan pede aku mengendarai motorku keliling kampung. Putaran pertama, aman. Putaran kedua, cukup mulus, sebelum ada becak yang jalan pelan-pelan di depanku. Padahal di depan adalah belokan masuk kampung. Aku harus lewat situ, tapi becak ini menyebalkan. Kalau ditunggu, bakal lama banget, kalau disalip, aku bakal kebablasan. Akhirnya dengan nekat aku nyalip becak itu dan BUAGGHH!! Nabrak tembok. Di bagian jidat kananku ada darah keluar, berceceran, sampai aku bisa melihat kubangan darah di sekitarku. Tapi aku selamat lagi. Alhamdulillah. Hanya arteri putus dan perlu dijahit empat. Tiga di luar, satu di dalam.

Keempat, tidur dan kepala terbanting ke tembok, itu sudah biasa. Cuma bikin pusing dan benjot.

Kelima, ini terjadi baru setahun yang lalu. Entah bego atau gimana, aku pingsan dan kepalaku kebentur pojokan lemari. Padahal di samping lemari ada kasur. Aku udah biasa pingsan, saking biasanya, aku bisa tau gimana ciri-ciri mau pingsan. Aku udah tau saat itu aku mau pingsan, dan tujuanku itu biar aku bisa pingsan tepat di kasur. Tapi mungkin saking geolnya, aku jadi salah sasaran. Gara-gara kepentok lemari, aku nggak jadi pingsan. Lha gimana, jatuhnya karena pingsan, tapi kepentok lemari, ya jadi sadar lagi donk. Walaupun aku perlu jongkok sejenak buat memulihkan kesadaranku. Aku amati sekitar yang agak buyar, aku amati lemari yang kegeser 5 cm gara-gara kepalaku, dan aku mendapati juga tetesan darah di depanku. Benar saja, di jidatku ada aliran darah, dan benjol dua. Hahaha. Lucu deh bentuknya.

Banyak kayaknya, tapi aku lupa, yang aku ingat cuma itu.

Dengan ini, aku semakin bersyukur. Inilah sebabnya tulang kepala yang melindungi otak ini sangat keras. Hal ini sangat bermanfaat bagiku yang kepalanya --entah kenapa-- sering kebentur-bentur.

Kata temenku setelah aku cerita tentang ini:
"Neey, priksa ke dokter sana. Siapa tau ada yang salah di otakmu, yang bikin kamu pikun gini."

Aku sih nggak berpikir, kalau aku jadi pikun gara-gara kebentur. Tapi apa iya ya?

NB : ronsen kepala tu mahal tauk!

2 komentar: