RSS

Anti Mainstream

Aku suka banget dengan anti-mainstream.
Aku punya gayaku sendiri untuk menyelesaikan masalah bahkan untuk menyenangkan hatiku.

Kenapa Anti-Mainstream?

Karena tak akan ada masalah lagi untuk aku melakukan ini itu (yang anti-mainstream), terutama masalah-masalah yang berkaitan dengan komentar dan lain-lain.

Aku bisa melakukan satu hal, tanpa harus ada yang komentar, ya karena aku aja yang tau.
Yaa seperti itulah senangnya anti-mainstream.

Walaupun nggak semuanya yang aku lakukan anti-mainstream. Aku tetep menyimak hal-hal mainstream yang ada di sekitaran biar aku nggak terlalu cupu.

TAPI ~


Aku paling nggak suka kalau kesukaanku yang udah beda dari yang lain itu ditiru sama orang lain. Apalagi diikutin. Kayak nggak seneng aja gitu po, kalo aku keren sendiri? Setidaknya "merasa" keren sendiri.

Contoh:
Ada seorang temenku (sebut aja Cemplon) yang ngakunya dia suka baca komik dan apapun komik dia tau. Dia tau banyak karakter komik, sedangkan aku nggak. Di saat itu aku lagi heboh banget suka sam Doraemon (sekarang masih). Kenapa? Karena di sekitarku nggak ada yang suka doraemon. Aku aman. Tapi, pas aku menemukan barang berkarakter doraemon, dan aku heboh, entah kenapa si Cemplon ikutan heboh. Dia bilang: "Aku pingin banget beli itu, soalnya gambarnya doraemon."
Heloooo~ harusnya yang bilang kayak gitu itu aku... Dan sejak kapan ente suka sama doraemon?? Sedangkan sebelum aku cerita bahwa aku suka doraemon, ente belom pernah woro-woro tentang kesukaan tentang doraemon. Padahal si Cemplon itu tu yaa, hobi banget woro-woro gitu. -_-
Sebel banget rasanya. Entah perasaanku aja atau gimana, aku tetep nggak suka.

LAGI !
Ada seorang temenku (sebut aja Bakpao) yang ngakunya suka novel fantasi. Heboh dengan kesukaannya itu. Aku dengan segala pengertianku, aku biarkan dia suka sama novel fantasi, dan aku suka sama novel berbau drama dengan penulis yang sebut saja XX. Maka, kami udah punya batas sendiri-sendiri. Ini aman buatku. Dia cerita tentang fantasi kepadaku, maka aku cerita tentang drama kepadanya.
Dan suatu saat, ketika ada talkshow bersama XX, harusnya aku yang heboh untuk dateng ke talkshow itu. Tapi entah kenapa, si Bakpao lebih heboh dan pingin banget dateng. Helooo~ sejak kapan ente suka sama novel-novelnya?? Dan ternyata dia udah sempet buat beli novel tulisan si XX. Heran tak terkira.
Dan barusan, si Bakpao ngasih tau aku tentang apa-apa yang ada di novel baru XX, keren lah, apa lah. Yaaa.. emang bener sih, kalo Bakpao udah punya bukunya, dan aku belum (karena keuangan menipis). Entah perasaanku aja,  tapi ini bener-bener muak! Ini namanya merebut batas. Udah lah, kau di arah fantasi, ya di fantasi aja. Ngikut-ngikut aja hobinya -_-

Itu lah rasanya orang anti-mainstream seperti saya yang batas-batas kesukaannya direbut oleh orang soktau sedunia. -_-

Ahhh~ begitulah.
Tunggu aja nanti kalau aku punya kegemaran lain lagi, dan tunggu gimana reaksi cepatnya si Cemplon dan Bakpao dalam merebut batas ini. SEBEL !!

0 komentar:

Posting Komentar