RSS

Tanpa Kata


Pingin nulis apapun yang kurasakan saat ini dan saat kemarin kemarin agar semua tau.

Tapi rasa ini tak dapat diungkapkan dengan sekedar kata.

Hanya diam membisu tanpa kata tanpa nada.

Dengan perasaan seperti ini, pelangi pun jadi terlihat hitam dan putih.

Sedih? Bukan.

Senang? Bukan.

Galau? Bukan juga.

Jika ditanya, ya seperti ini rasanya.

Rie Fu - Like is Like a Boat (theme song of this blog)

Nobody knows who I really am
I never felt this empty before
and if I ever need someone to come along
who's gonna comfort me and keep me strong

We are all rowing a boat of fate,
the waves keep on coming and we can't escape,
but if we ever get lost on our way,
the waves will guide you through another day

tooku de iki wo shiteru toumei ni natta mitai
kurayami ni omoeta kedo mekakushi sareteta dake

inori wo sasagete atarashii hi wo matsu
azayaka ni hikaru umi sono hate made

Nobody knows who I really am
Maybe they just don't give a damn
but if I ever need someone to come along

I knew you will follow me and keep me strong

hito no kokoro wa utsuri yuku nukedashitaku naru
tsuki wa mata atarashii shuuki de fune wo tsureteku

And every time I see your face
The oceans heave up to my heart
And make me wanna strain at the oars
And soon I can see the shore

Oh I can see the shore
When will I see the shore

I want you to know who I really am
I never though I'd feel this way towards you
and if you ever need someone to come along
I will follow you and keep you strong

tabi wa mata tsuzuite ku odayaka na hi mo
tsuki wa mata atarashii shuuki de fune wo terashi dasu

inori wo sasagete atarashii hi wo matsu
asayaka mi hikaru umi sono hate made

And every time I see your face
The oceans heave up to my heart
And make me wanna strain up the oars
And soon I can see the shore

unmei no fune wo kogi nami wa tsugi kara tsugi he to watashi tachi wo osou kedo
sore mo suteki na tabi ne dore mo suteki na tabi ne

Gigiku sayang gigiku berlubang

Ingin cerita tentang kejadian satu setengah tahun yang lalu. Ini saya kopas dari notes fesbuk saya. Heheheh...

[120410]

Selesai uts mengarang bebas alias klimatologi, aku makan siang dan sholat..
Habis itu, aku ke RSGM buat cabut gigiku yang udah kayak sumur.
Jam 12.30 aku sampai di RSGM, langsung ke tempat pendaftaran pasien dan ngantri di ruang tunggu..
Bener-bener ruang tunggu soalnya, ya emang ruang tunggu..
Menunggu menunggu dan menunggu, sendiriannn...

Jam 14.00 namaku dipanggil, dan aku masuk ke ruang periksa.
Dengan prosedur yang sedemikian rupa sehingga, akhirnya aku disuruh duduk di kursi pasien yang enak banget kalo buat tiduran.
Pas diperiksa dan dilihat keadaan gigiku, Bu Dokter bilang, "Wah, mbak ini perlu di operasi di lantai tiga mbak."
Happa???!!!

Ehm, sebenernya aku bukan kaget karena masalah operasinya, tapi ogg ndadak neng lantai telu ngono lho!!
"Di lantai tiga bagian mana Dok?"
"Di ruang spesialis bedah mulut."

Deng!!

Aku naik lift... Syuuuuut!!!!
Di atas sini aku daftar sebagai pasien lagi.
Lamanya ngantri tidak selama waktu di lantai satu, di sini aku langsung dipanggil.

Baiklah, paling-paling cuma di cabut biasa.. Nyantai saja laaah..
Pas dah nyampe ruangan periksanya, aku ditanya, "Mbaknya nggak takut?"
Aku jawab, "Enggak."
Tapi dengan pertanyaan itu, aku og malah jadi takut yo??

Habis itu aku diperiksa tensiku (=100/80), nadiku (=64), respirasiku (=20), dsb..
Aku ngrasa ogg kayaknya jadi serius gini ya??

Oke oke, tak apa-apa.. Santai saja laaah..

Pas udah siap semua alatnya dan SEMUA dokternya.. (bayangin, dokter yang nanganin aku nyampe 4 orang!) akhirnya aku, lebih tepatnya mulutku, mulai di ublek-ublek.

Bayangkan (lagi), tangan yang masuk ke mulutku ada 3 pasang!! Ditarik kesana ditarik kesini.. AAArrrghh !!! Mulutku!!!

Trus gigiku di borrr, di krek krek, gak ngerti lah, soalnya kan di bius, jadi aku gak kerasa, cuma kedengeran bunyinya doank.

Semakin lama, kok perasaan semakin banyak dokter yang dateng ke ruanganku ini yaa..
Biarkan saja laaah...
Pas gigiku di bor, aku merem gitu, eee, ada salah satu dokter yang paling sepuh tu nggoyang-nggoyangin kakiku.. "Mbak, mbak! Nggak tidur to??"
Terus aku melek, "Enggak, cuma takut sama bornya."
Dokternya bilang, "Besok saya mau bikin bor yang ngeluarin bunyi musik ogg.. Haahaha.."
Dokter yang lain bilang, "Udah.. Enggak usah takut, nggak pa-pa kok, yang nemenin ada 7 orang kok!"
HAPPA ??!!

Sampai 7 orang ogg piye!

Dan sedemikian rupa sehingga gigiku masih diublek-ublek, terus ada mbak dokter yang nanya, "Jam berapa sekarang?"
"Jam setengah lima."

HAPPA !!! (lagi) Udah berapa jam berarti tuh?? ==a

Setelah itu, dokter yang ngutek-ngutek mulutku bilang, "Dah selesai...."
Wuh, aku lega, tapi ada lanjutannya..
"...tinggal dijahit."

HAPPA ???!!! (lagi lagi)

Hokelah kalo begitoo... T_T
Pasrah saja laaaahh...

. . . . .

Setelah selesai semuanya... aku ke kassa dan tinggal menunggu berapa tagihannya..
Aku dah macem-macem nih pikirannya..
"Kalo gak cukup duitnya gimanaa yaaa... Padahal aku cuma bawa uang 100 ribu."

Saat-saat kayak gini nggak kalah dag-dig-dugnya daripada pas di ublek-ublek tadi.

"Yak, mbak Restu Dinda."

Ini dia saatnya.. deg deg serrr...

"Berapa Pak?"
"44.375."

Haaaaaaaappaaaaa???? Murah XDDDD
Yes! Yes!!

Terus aku pulang... di perjalanan, obat biusnya lambat laun ilang, dan lambat laun juga sakitnya mulai terasa, dan (lagi) lambat laun juga air mataku mulai menetes...
"Maaaakkk... Sakiiiit!!!

Huwaaaaaa !!!!

[sekian] :))

think

"semua orang di dunia ini pandai, hanya di bidang apa dan bagaimana mengelolanya.."

(Kurnia, 2011)


"jika kita percaya hidup seperti ini adalah jalan yang terbaik dari Tuhan, maka kita HARUS bisa menikmati hidup ini bukan sebagai beban tapi sebagai jalan yang terbaik.."

(goldenways)

harus ku camkan kalimat itu di dalam diriku, dan mungkin juga dirimu :)

Evo - Kepala Batu


Mimpi yang ditertawakan
Jelas hanya mimpiku kawan
Kau tak tahu setiap saat diremehkan
Takkan jadi kenyataan lagi
Ingat ini hidupku

Hentikan aku bila kau mampu
Dan lebih tahu jalan hidupku
Hentikan aku kau takkan mampu
Pulang saja urus hidupmu

Senyum sinis yang kau beri
Buat ku muak tak peduli, mesti
Tak ku hirau sebut ku kepala batu
Hanya buat ku tak ragu lagi
Ini cara hidupku

Hentikan aku bila kau mampu
Dan lebih tahu jalan hidupku
Hentikan aku kau takkan mampu
Pulang saja urus hidupmu

T-T

Mereka sering heran, kenapa aku cengeng banget..
Gampang banget nangis.

Yaa emang bener, dari kecil aku dah cengeng bgt.
Tp sekarang lebih nggak bisa mengendalikan.
Terlalu banyak yg dikubur di dalam sini (hati) dan sini (otak).
Membuat air mata gampang mengucur walau tanpa sebab, apalagi dengan sebab.

Terserah apa kata mereka, inilah aku Nia yang Cengeng.
Terserah mereka juga, mau peduli atau tidak.

Hehehe.. ^^

Buku Berserakan


Buku ku udah over load..
Buku kuliah yang segede gaban ini mau ditaruh mana lagi???
Komik-komik ini? Novel-novel ini?

Lemariku udah gak cukup lagi..

Pingin punya rak buku baru, tapi apa daya, kamar yang sempit gak muat lagi dikasih barang-barang segede lemari. Seandainya lemari bisa di taruh di langit-langit, mungkin masih cukup.

Huaaaahh..

pingin rak buku yang muat buku segini.. ~('.'~)