RSS

Bagaimana cara mendaftar jadi anggota Perpusda DIY?

Tampak dari pintu gerbang. Cuaca mendung yaa.. 

Hai, apa kabar semuanya?
Mulai hari ini insya Allah aku bakal share hal-hal yang bermanfaat buat kita semua.

Hal pertama yang akan aku share kali ini adalah "CARA MENDAFTARKAN MEMBER ATAU KEANGGOTAAN PERPUSTAKAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Seperti yang kalian tau, gedung perpusda sekarang ini udah pindah ke timur JEC. Dan sekarang gedungnya jadi besar banget. Namanya gedung GRHATAMA PUSTAKA.
Pasti bingung deh kalo masuk situ. Aku juga bingung ini. Haha. Apa lagi aku cuma sendirian.
Bagian dalam perpusda DIY dari sisi ruang koleksi umum

Oke jadi bagaimana caranya biar bisa jadi anggota perpus? Caranya adalah dengan membuat KARTU ANGGOTA.

Apa yang harus dipersiapkan sebelumnya? Mari kita simak:
1. Kartu identitas (KTP Yogya/KTM). Untuk KTP luar jogja aku kurang tau ya gimana. Kemungkinan harus pake surat keterangan domisili dari RT RW. Ya tau lah, perpus ini memang spesial diperuntukkan bagi warga DIY.
2. Wajah yang cantik/ganteng. Ehhh.. Jangan dikira bercanda yaa.. Ini serius.

Yukk sekarang kita lanjut ke tahapan, gimana cara buat kartu anggota. Mari disimak :
1. Datang ke bagian informasi. Lalu bilang ke petugas "Mbak, mau bikin kartu anggota."
2. Pasti akan ditanya, "Pelajar, Mahasiswa, atau Umum?"
3. Selanjutnya petugas akan meminta kartu identitas. Jika pelajar ya Kartu Pelajar, jika mahasiswa ya KTM, jika umum ya KTP.
4. Petugas akan mengembalikan karti identitas dan memberikan fotokopi kartu identitas yang selanjutnya kita bawa untuk masuk ke tahap berikutnya.
5. Kita akan dipersilakan masuk ke ruangan sebelah untuk mengisi formulir data diri di komputer. Data diri seperti pada umumnya.
6. Selanjutnya kalau sudah selesai, langsung dapet nomor anggota yang tercantum pada layar komputer. Saran saya, dicatat dulu saja.
7. Tanda tangan di buku untuk selanjutnya masuk ke tahap berikutnya.
8. Nah tahap ini lah yang membutuhkan kecantikan/kegantengan kita. Tahap foto anggota. Foto ini akan langsung dijepret dan dicetak, yang selanjutnya dipajang di kartu anggota kita.
9. Tahap sudah selesai, tinggal nunggu kartu jadi. Sambil nunggu kartu jadi, kita bisa masuk ke perpus dulu buat baca-baca. Jangan lupa isi daftar pengunjung.
10. Pengambilan kartu ada di bagian informasi tadi. Dan fix kita sudah jadi anggota perpusda DIY.

Oiya, untuk masuk ke wilayah perpus, harus bener-bener menaati ketentuan yang berlaku yaa..

Ketentuan umum pemustaka

Bagaimana? Simple kan?

Yukk jangan ragu buat ke perpus.

Kalo masih bingung, nanti di sana ada satpam yang bisa bantu kebingunganmu.. Hehe.

Semangaaat!!!

Resolusi 2017. Bismillah.

Ketika masalah masa lalu ditriger tiap bulan pas masa PMS. Hahaha...

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, masalah di hidup ini pasti nggak ada habisnya. Tapi menjadi masalah besar ketika masalah masa lalu muncul karena ada triger.

Aku udah mulai terbiasa dengan masalah hidup. Rejeki mungkin belum berpihak padaku. Jadi aku berusaha legowo. Tapi semua bakal berubah ketika masa PMS datang. Semuanya jadi masalah berat buatku. Padahal itu biasa-biasanya. Notabene masalah yang harusnya udah dilupakan, itu malah jadi muncul lagi gara-gara hormon sedang tidak menentu.

Apa sih masalahnya?
Yaa nggak jauh-jauh dari rejeki dan jodoh. Padahal itu semua udah ada yang ngatur kan ya?

Mungkin aku emang kurang bersyukur.
Mungkin aku emang kurang ibadah.

Puasaku belum beres. Tahajudku belum tuntas. Sholatku belum tepat waktu.

Huff..

Berat memang.


Mulai saat ini aku sudah menentukan resolusi 2017 ku.

Aku harus rajin puasa.
Tahajud tiap malam.
Ngaji tiap habis maghrib.
Sholat sunnah dibanyakin.

Insya Allah, semua itu akan ada jalannya.

Bismillah.

AKU STRESS...



Oke, tahun ini aku fix pingin kuliah lagi. Aku rencana mau ambil Psikologi Sains UGM. Padahal S1 ku itu Biologi, dan kenapa aku malah pilih Psikologi? Soalnya aku merasa itu lebih ke arah passion. Aku suka memperhatikan tingkah orang, dan aku sering menebak-nebak apa yang orang lain rasakan ketika ada sesuatu terjadi padanya. Yaa cuma dari situ sih alasannya, tapi apa salahnya kalau kebiasaan itu bisa dilandasi dengan ilmu yang sesuai. Oke kan??

Kalau kuliah di Psikologi Sains nanti akhirnya bukan jadi psikolog, tapi tetep jadi ilmuwan. Karena basisnya adalah penelitian. Bukan ke arah profesi psikolog. Mungkin kalau diterka ya semacam bikin kuisioner dan hasilnya ditelaah sesuai prosedur keilmuan yang ada. Sehingga bisa menghasilkan suatu teori baru mengenai permasalahan yang telah ada. Wediaaaaannn.. Omong opo aku.. Hahaa..

Oke!

- Niat buat kuliah udah ada.
- Semangat buat nyari persyaratan udah ada.
- Semangat buat nanya-nanya tentang yang tidak aku tahu, udah ada.

Kurang apa lagi?

Yak benar!! Duit!

Semuanya pasti ujung-ujungnya duit. Kemarin aku ke kampus Psikologi buat nanya-nanya tentang prosedur dan persyaratan. Ada matrikulasi dan sebagainya. 

"Untuk biaya pendaftaran berapa ya, Pak?"
"Pendaftaran Rp 750.000,00 dibayar lewat BNI. " 
"Lalu untuk biaya matrikulasi berapa ya, Pak?"
"Ya sama kayak biaya semester, Rp 9.000.000,00."
"Oh. Baiklah. Makasih Pak." (heavy breath) 

Emang sih, biaya kuliah S2 emang sekitaran segitu. Bahkan kalau S2 di Biologi pun mencapai 10 jeti.
Tapi kalau dipikir-pikir, dengan ekonomi yang kayak gini, mana tega aku minta dibayarin ortu segitu banyaknya. Gaji berapa bulan tuh segitu, masa iya cuma buat biayain aku kuliah. (heavy breath again)

Oke, mau nggak mau aku kudu nyari beasiswa. Semoga ada yang nyantol beasiswanya. Kalau enggak ada yang lolos, aku nggak jadi kuliah S2. Mungkin aku lebih milih kursus menjahit atau malah kuliah S1 lagi di tempat yang lain.

Tapi tetep disambi nyari kerja yang bener. Iya, bener!!


Bismillah. Semua ini udah jalannya. Mungkin emang harus gini dulu buat mencapai sukses dunia akhirat. Aamiin..

______________________---_____________

UPDATE

Aku gak jd S2. Beasiswa semakin susah syaratnya. Dan otakku udah mulai njeblug. Maka saya pilih bekerja saja. S1 saja cukup kok gaes. Aamiin. Wkwk.