Mungkin sebagian orang menganggap tangisan adalah hal yang paling kekanak-kanakan yang pernah ada. Tapi aku tak masuk dalam sebagian orang itu.
Sebagai salah satu orang cengeng di dunia ini (yang mungkin hanya minoritas), aku cuma ngerasa gak adil.
Pasti semua tau, marah dan nangis itu sama-sama ekspresi emosi yang muncul dari dalam diri. Tapi entah kenapa, orang yang pemarah itu lebih disegani daripada yang cengeng. Kadang cengeng malah dianggap childish, gak dewasa, cemen, dan selalu dianggap gak penting.
Sekedar curhat sih ini, taukah kamu, sebagai orang cengeng, aku termasuk orang yang sulit mengungkapkan perasaan. Lain dengan yang pemarah, dia bisa langsung dengan bebasnya marah di tempat manapun sesukanya, bahkan ke siapa saja. Namun, untuk orang seperti aku, sulit dalam mengungkapkan kemarahan, sebel, gak nyaman, dan benci. Air mata biasanya bisa keluar kalo perasaan gak nyaman udah terlalu banyak menumpuk.
Dan lagi, biasanya anak cengeng ini tak dapat diketahui secara langsung kalo dia cengeng. Tangisannya akan keluar ke orang-orang yang telah dianggap orang terdekat dengannya. Sifat yang menutupi kecengengannya, biasanya adalah keceriaan yang over. Itu dilakukan untuk menutupi kekurangannya. Ya, karena orang cengeng selalu dianggap "nothing", maka orang cengeng selalu berusaha menutupinya. Lain halnya kalo orang-orang dah tau bahwa dia adalah orang cengeng, pasti dia akan menjadi lebih murung dari biasanya, dan kemungkinan itu adalah sifat aslinya.
Itu sih yang aku rasakan, sulit menjadi diri yang telah diciptakan seperti ini. Serba salah.
Selalu berusaha menyembunyikan, namun selalu dilecehkan.
Selalu berusaha menyembunyikan, namun selalu dilecehkan.
Hei kamu yang mungkin tercipta dengan sifat dasar seperti ini, apa kamu juga ngrasain hal yang sama? Atau hanya aku saja yg ngrasa seperti ini??
0 komentar:
Posting Komentar