:: ini mangga kuning manis lezat nyam nyam :: |
"
180612 - 19.29
Ujian.. Hahaa.. Besok ujian jam setengah delapan, aku malah enak2nya duduk manis di depan laptop sambil ngetik. Niatnya ini mau aku tulis di blog, tapi entah kenapa si modem banyak maunya. Bisanya cuma konek pas tengah malem sampe pagi, saat2 dimana aku masih bergelimpungan dengan mimpiku.
Saat ini (bukan dua detik lagi) aku pingin cerita tentang sesuatu hal. Ehmm.. begini, awal mula aku pingin cerita kali ini karena tadi aku berkunjung di tempat saudara (sebut saja budhe) di kampung halaman ibuku. Ibuku dengan semangatnya belanja macam2 oleh2. Ada apel, jeruk, snack kering, cemilan lah intinya.
Aku: "Kenapa beli banyak banget?"
Ibu: "Snacknya buat budhe A, apelnya buat budhe B, jeruknya buat budhe C. Kalo yg bungkusan ini buat jaga-jaga."
Aku: "Jaga-jaga??"
Ibu: "Kalo ternyata di rumah budhe A ada apel, ya oleh2nya jeruk. Kalo dirumahnya udah ada jeruk, ya oleh2nya diganti apel. Kalooo..."
Aku: "Baiklaaahh~"
Begitulah. Intinya ibuku selalu siap sedia. Atau bisa disebut : jaim.
Hahaha..
Habis itu, aku jadi inget sesuatu. Dulu pas aku masih imut-imut (baca: SMA), aku pernah mau menjenguk teman yang sakit (sebut saja Bunga). Niatnya mau ke rumah sakit, ternyata Bunga udah pulang. Jadi, aku dan teman2 yang lain berniat untuk mengunjungi rumahnya. Awalnya aku bingung. Sebenernya kami mau njenguk di rumahnya yang mana? Secara rumahnya tu ada dua. Dan lagi, kami nggak ada satu pun yang tau rumahnya. Akhirnya, kami cari2 alamat rumahnya dari sahabat dekat si Bunga (sebut saja Mawar). Mawar bilang, rumahnya ada di daerah XXX dan YYY. Tapi kemungkinan besar si Bunga ada di XXX, soalnya yang di YYY itu cuma rumah bisnis orang tuanya.
Begitu seterusnya, setelah dapet denahnya, kami bertekad untuk menjenguk ke rumah Bunga. Sebelum berangkat, kami membeli buah2an buat si Bunga.
Aku : "Apel apa jeruk nih?"
Temen 1: "Yang murah apa ya? Jeruk aja kayaknya."
Temen 2: "Aaaaahhh... udah biasaaa.. Masa iya apel lagi jeruk lagi. Beliin aja yang aneh sekalian, mangga misalnya. Kan jarang tu njenguk orang sakit pake mangga. Hahaha..."
Temen 3: "Ide bagus, toh si Bunga juga suka yang aneh2."
Dan akhirnya, kami membeli mangga. Dan sejak saat itu, perasaanku mulai nggak enak. Entah apa, aku agak nggak yakin dengan mangga ini. "Masa iya pake mangga sih??"
Setelah sampai di rumah Bunga (walaupun pake tersesat), kami dipersilakan masuk rumah oleh pembantunya. Alhamdulillah, benar. Dan berita baiknya, si Bunga ada di rumah ini. Temen2ku masuk rumahnya beramai-ramai. Tapi aku iseng-iseng liat halaman belakangnya. Penasaran aja, rumahnya dah gede banget gini, asri dan hijau, banyak tanamannya. Siapa tau, di halaman belakangnya ada yang unik. Dan kau tau, setiap berita baik, selalu didampingi dengan berita buruk. Yang kali ini kulihat benar2 membuatku, dan mungkin juga teman2ku terutama 'Temen 3', tercengang. Ada apa??? MANGGA !!Halaman belakangnya penuh dengan pohon MANGGA !!
Buset daahhh...!!
Cepat-cepat aku lari ke ruang tamu. Sebelum terlambat, dan mumpung yang punya rumah nggak liat, aku mengambil bungkusan plastik hitam yang dipangku oleh temenku. Kubawa keluar, kutaruh di jok motor. Temenku sempet marah, tapi kubilang, "Santai saja, ini demi kebaikan kita."
Dan benar, kami sebagai tamu, tentunya ada suguhan. Es sirup, yaaa masih wajar. Dan akhirnya keluarlah.. MANGGA !! Lebih ranum, lebih besar, dan lebih kuning. Kurasa pasti akan lebih manis daripada mangga bawaan kami. Kupandang wajah teman2ku, hahaha, bisa kau bayangkan lah muka mereka. Dan lebih parahnya lagi, kami diberi mangga 1kg oleh ibunya Bunga untuk dibawa pulang. Mabuk manggaaaa~
Ternyata benar apa kata ibuku, "Lebih baik bawa oleh2 cadangan daripada malu-maluin." XD
NB : Walau agak lebai, cerita ini kurang lebih mirip sama yg terjadi sebenernya.
"
Dan pagi ini, harusnya aku siap2 ujian, malah ngaplod postingan (ampuni sayaaa~)
0 komentar:
Posting Komentar