Lulus itu cuma konsep

"....lulus itu cuma konsep. Yang penting bukan lulus tepat waktu, tapi lulus di waktu yang tepat." (Poconggg, 2014)

Hahahaha... Tapi tetep aja sih kalo kelamaan jadi mahasiswa, jadi beban tersendiri. Rada kayak tertekan beberapa Pascal gitu. Pinginnya sih secepatnya, tapi kalau belum waktunya, ya gimana lagi. Masa iya mau dipaksain (read: ngeles).

Yang agak risih tuh, aku sering liat ada aja orang-orang yang berbangga-bangga "nunjukin" wajah setelah sidangnya di medsos. Itu membuat sakit jiwa tau nggak sih.


Emang sih, embel-embelnya dalam rangka bersyukur. Tapi percaya lah kalian, di luar sana yang membaca postingan (yang disertai foto) itu, mayoritas ngiri daripada ikut bersyukur. Itu artinya lebih banyak jahatnya daripada baiknya. You know that feel laaah.. (ketawa)

Kalau aku mengartikannya, itu adalah pamer. Nggak baik ituuu.. (ketawa)

Maka, amat sangat dimohon untuk memberi pengertiannya.. (ketawa)

Aku punya usul, kalau kalian tetep pingin nunjukin bahwa kalian udah sidang dan udah lulus, dan udah wisuda, lebih baiknya kalian posting aja di blog kalian masing-masing. Jadi kan, kalau ada yang nggak pingin liat, nggak bakal ngebuka blog mu.

Kalau di sosmed itu tuh, istilahnya "memaksakan" pengguna sosmed untuk "melihat". Itu namanya sakit tauk. (ketawa)


Jadi, kapan saya sidang? Secepatnya.
Proses dan hasil, hanya aku yang tau, maka jangan paksakan aku untuk "secepatnya dalam bayanganmu". Karena arti secepatnya di sini adalah "secepatnya dalam bayanganku".

Setelah itu, aku akan pergi jauh-jauh dari apapun yang berhubungan dengan jurusanku. (ketawa)



NB: Arti "ketawa" di sini, belum tentu dalam arti bahagia. Camkan itu. (ketawa lagi)