Sudah bertahun-tahun rutinitas ini dilakukan aku dan ibuku.
Kami memang senang mendesain baju, terutama baju untuk diri sendiri.
Barusan bajuku yang buat lebaran nanti udah jadi. Hasil desainku sendiri dibantu oleh ibuku. Ibuku juga mendesain bajunya sendiri. (Tapi desainnya niruin desain baju yang aku buat khusus untuk aku dateng kondangan. :p) Kata penjahitnya, "Bagus ya jadinya.." Ahahaha.. Alhamdulillah.
Hampir semua baju kondangan dan baju lebaran kami, kami yang desain. Jadi kadang kala kembar gitu. Tapi ya tetep sesuai umur donk ya.. Ahahaha...
Jadi kalian kalo pernah liat aku pake baju kondangan, itu gue yang desain lhoh.. XD
Emang kata ibu bener, "Kalau mau pas, baju tu ya desain sendiri. Nggak beli jadi. Atau didesainin sama orang lain."
Padahal ibuku cuma punya kain batik harga murah bingit, terus kami modif dengan desain gila kami, akhirnya jadi deh baju yang pantas buat dipake ke kondangan :)
Mari kita ucapkan, Alhamdulillah :)))
Kegiatan sebelum Ramadhan di rumah: Desain Baju buat Lebaran (LOL)
Ini tulisan
Restu Dinda Kurnia
on Sabtu, Juni 27, 2015
Kategori
gambarku,
hobby,
pengalaman
/
Comments: (0)
Ketidaknyamanan itu terjadi lagi..
Ini tulisan
Restu Dinda Kurnia
on Senin, Juni 22, 2015
Kategori
cerita hidup,
curhat,
pengalaman
/
Comments: (0)
"Dan terjadi lagi.... kisah lama yang terulang kembali..."
Pernah baca tentang sifat-sifat berdasarkan golongan darah?
Oke, aku bergolongan darah A. Dan saya sangat suka dengan keteraturan dan kehati-hatian.
TAPI, ketika keteraturan yang kucanangkan ini telah dirusak oleh pihak-pihak yang bisanya cuma suka-suka doank, disitu kadang aku merasa sedih. Ini bisa saja terjadi di suatu kelompok.
Aku sudah lama berorganisasi di X (sebut saja begitu). Dan sekarang masih. Walaupun mulai mundur teratur. Ketika aku mulai masuk berkecimpung di X itu, aku sangat berusaha buat menjadi anggota yang dapat diandalkan dan dapat bertanggung jawab. Semua akan kulakukan setepat mungkin dan seakurat mungkin. Aku juga berusaha mengumpulkan tugas sebelum deadline. Demi kebaikanku dan pandangan senior terhadapku.
TAPI, ternyata anggota yang lain tidak begitu. Mereka yang notabene sudah lebih dulu berkecimpung, mereka sangat tidak menghargai usahaku. Mereka ternyata lebih santai dibanding ekspektasiku. Mereka belum ngapa-ngapain, sedangkan deadline sudah di depan mata.
Sunggu aku nggak suka banget suasana seperti ini.
Lalu, apa yang terjadi, aku yang harus menyesuaikan itu. Aku ikut-ikutan santai dan ikut-ikutan gak peduli.
Lalu, ketika aku datang pertemuan sebelum waktunya, tapi yang lain belum datang..... Aku sebel banget dalam kondisi ini. Aku pulang lagi, lalu balik lagi ke tempat pertemuan. Di sana sudah banyak orang, dan yang mereka tau, AKU TELAT. Serealistis apapun alasanku, mereka tidak menghargaiku. AKU JENGKEL sungguh. Tapi aku masih bertahan sampai sekarang.
Lagi, aku orangnya memang gak terlalu suka mengiyakan tawaran tugas. Aku takut PHP. Kenapa? Karena siapa tahu, aku tidak mampu di tengah-tengah nanti. Lalu semua bubrah hanya karena aku. Semua menyalahkanku. Aku nggak mau itu terjadi. Maka, aku terima tugas yang benar-benar aku mampu. TERNYATA mereka tidak menyukai sifatku yang ini. ARTINYA mereka tidak bisa melihatku dari sudut pandang yang lain. Dan kuulangi lagi, serealistis apapun alasanku, mereka tidak menghargaiku.
Rasa bersalahku selalu muncul ketika pandangan mereka sangat tidak ramah terhadapku. Aku salah apa, aku memang tidak bisa, aku memang tidak mampu, kan sudah kubilang aku tidak bisa tapi dipaksa, aku ini udah usaha tapi semuanya sudah terjadi..... begitu seterusnya. Ini mulai membuatku tidak nyaman.
Dan akhir-akhir ini aku tahu, entah ini kebetulan atau memang benar, golongan darah O mendominasi dalam organisasi ini. Dilanjutkan dengan golongan darah B. Lalu, yang bergolongan darah A? Hanya aku. WHAT THE----
Semacam aku nggak mau menghubung-hubungkannya, tapi kok ya sesuai dengan uraian sifat-sifat golongan darah dalam suatu web yang pernah kubaca.
Setahun ini, ada anak baru di organisasi, dia pendiam dan lebih sering pasif. Kupikir dia sangat hati-hati dalam berucap. Dan ku ketahui dia bergolongan darah A. Dengan kondisi ini, aku yakin dia sangat tidak nyaman. Benar saja, aku lihat dia sudah jarang muncul dalam pertemuan 'yang kebanyakan hanya mbanyol'.
Oke... semua terjadi lagi, dan akan terus terjadi.
Catatan Hati Seorang Guru Privat: Widi
Ini tulisan
Restu Dinda Kurnia
on Jumat, Juni 12, 2015
Kategori
belajar,
Catatan Hati Seorang Guru Privat,
curhat,
pengalaman
/
Comments: (0)
Kali ini aku mau cerita tentang murid privatku yang paling besar, namanya Widi. Widi adalah seorang cewek kelas X (1 SMA). Konon katanya dia mengeluhkan penjurusan yang sudah harus ditentukan sejak kelas satu. Karena di kurikulum 2013 memang harus gitu. Dia memilih jurusa IPA. Yang dia pikirkan hanyalah, IPA adalah jurusan yang keren. Tapi sekarang dia agak menyesal. Karena setelah setahun, ternyata dia lebih tertarik dalam hal hapal menghapal seperti pada pelajaran IPS.
Widi memiliki tingkat logika yang menurutku kurang. Dia selalu minta didikte kalau belajar. Kalau ngapalin Biologi saklek, gue juga gak bisa kali, dek... Aku kan ngapalin Biologi dengan logika. Biar terus menancap. Yaaa walaupun nggak nancap-nancap amat sih.. hahaha.
Yang paling disayangkan dari anak satu ini adalah, dia punya banyak buku pelajaran, tapi nggak pernah dia baca. Jadi, tiap les, aku harus mendikte materi-materi yang ada di buku. Dengan bahasaku sendiri tentunya. Kupikir, dia akan pusing kalau harus mengubah bahasa buku menjadi bahasa hapalan. Ternyata, dia benar-benar menjiplak apa yang aku katakan di catatannya. Aigooo~
Positif dari anak ini, dia memiliki sosial yang bagus. Aktif di berbagai kegiatan sekolah dan aktif juga dengan kegiatan luar sekolah yang melibatkan banyak sekolah. Makanya temen-temennya banyak. Mungkin ini dipengaruhi banyaknya media sosial juga ya.. Hmm..
Dari sifat positifnya ini, saya kadang kena imbas negatifnya. Dia sering membatalkan sepihak di jadwal les yang sudah ditentukan. Alasannya konyol.
1. Maaf kak, sore ini aku mau buka puasa di luar, jadi mulainya jam 7 aja ya. (Di sms terus sampe jam 8, ternyata belum kelar juga. Untung masih di rumah, jadi gak sia-sia gitu. Hahaha...)
2. Maaf kak, sore ini nggak les dulu, aku lagi nyuporterin tim sepak bola sekolahku. (Okelah baiklah. Cukup tau).
3. Maaf kak, malam ini lesnya pindah hari lain ya, aku capek banget habis ngasih surprise ultah temenku. (Ohh...)
4. Maaf kak, lesnya ganti pagi ya, libur kok besok. Soalnya malemnya aku jadi panitia acara blablabla. (Oke deh, dimaklumkan.)
Yaaa... semacam itu lah...
Dan lucunya lagi, dia kalo disuruh nyari jawaban tugas sendiri, lebih milih nyontek temennya daripada buka buku. Yaaa gak usah buka buku laahh.. minimal searching di google kan sekarang udah gampang.
Duh, remaja jaman sekarang.. Ckckck...
#CHSGP
Widi memiliki tingkat logika yang menurutku kurang. Dia selalu minta didikte kalau belajar. Kalau ngapalin Biologi saklek, gue juga gak bisa kali, dek... Aku kan ngapalin Biologi dengan logika. Biar terus menancap. Yaaa walaupun nggak nancap-nancap amat sih.. hahaha.
Yang paling disayangkan dari anak satu ini adalah, dia punya banyak buku pelajaran, tapi nggak pernah dia baca. Jadi, tiap les, aku harus mendikte materi-materi yang ada di buku. Dengan bahasaku sendiri tentunya. Kupikir, dia akan pusing kalau harus mengubah bahasa buku menjadi bahasa hapalan. Ternyata, dia benar-benar menjiplak apa yang aku katakan di catatannya. Aigooo~
Positif dari anak ini, dia memiliki sosial yang bagus. Aktif di berbagai kegiatan sekolah dan aktif juga dengan kegiatan luar sekolah yang melibatkan banyak sekolah. Makanya temen-temennya banyak. Mungkin ini dipengaruhi banyaknya media sosial juga ya.. Hmm..
Dari sifat positifnya ini, saya kadang kena imbas negatifnya. Dia sering membatalkan sepihak di jadwal les yang sudah ditentukan. Alasannya konyol.
1. Maaf kak, sore ini aku mau buka puasa di luar, jadi mulainya jam 7 aja ya. (Di sms terus sampe jam 8, ternyata belum kelar juga. Untung masih di rumah, jadi gak sia-sia gitu. Hahaha...)
2. Maaf kak, sore ini nggak les dulu, aku lagi nyuporterin tim sepak bola sekolahku. (Okelah baiklah. Cukup tau).
3. Maaf kak, malam ini lesnya pindah hari lain ya, aku capek banget habis ngasih surprise ultah temenku. (Ohh...)
4. Maaf kak, lesnya ganti pagi ya, libur kok besok. Soalnya malemnya aku jadi panitia acara blablabla. (Oke deh, dimaklumkan.)
Yaaa... semacam itu lah...
Dan lucunya lagi, dia kalo disuruh nyari jawaban tugas sendiri, lebih milih nyontek temennya daripada buka buku. Yaaa gak usah buka buku laahh.. minimal searching di google kan sekarang udah gampang.
Duh, remaja jaman sekarang.. Ckckck...
#CHSGP