Pasrah
Gapai karir dulu aja.
Kalau kamu udah tenang dan gak lagi ada pikiran galau tentang cinta, insya Allah jawaban itu akan muncul kok. Kan duniamu akan lebih penuh cerita kalau yang ditunggu-tunggu datang dengan cara yang tak terduga. Wk.
Gitu kata temenku.
Umur segitu gak boleh galau cuma gara-gara cowok.
Sipp.
Problema cewek digantungin antar pulau
Ini tulisan
Restu Dinda Kurnia
on Senin, Juli 10, 2017
/
Comments: (0)
Aku sudah berulang kali jadi korban yang kayak ginian. Digantungin antar pulau. Maka, aku tak ingin ini terjadi lagi.
.........
Kalau saja kau tak merantau, aku tak mungkin menanyakan hal itu secepat ini.
Kenapa? Karena aku tak mau menunggumu dalam kesia-siaan.
Aku terlalu setia pada satu hal, bahkan kamu. Walau tanpa ada status, aku sudah terlalu nyaman, dan aku akan setia pada seseorang yang telah membuatku nyaman.
Maka aku butuh kepastian itu.
Agar aku tau, porsiku untuk menempatkan diri.
Jika kamu anggap aku teman saja, maka aku bisa bebas mencari yg lain tanpa menunggumu.
Jika kami anggap aku lebih dari teman, dan memperlakukan hal sepeti ini hanya padaku, maka aku akan bersabar sampai kamu pulang.
Sudah kubilang saat itu, jadi cewek utu serba salah. Walau pada akhirnya tetap saja cewek selalu menganggap si cowok yg salah. Haha.
Salah sendiri, gak jawab. Salah sendiri nggantungin. Salah sendiri bikin baper. Wkwk.
Oke, kalau sudah begini, nasi sudah jadi bubur.
Mungkin ini artinya aku harus move on.
Kalau km berubah pikiran, misal pingin jawab suatu saat, aku akan tetap mendengarkan. Tp jgn salahkan kalau ternyata aku nantinya udah move on ya.
SEMANGAT!!
.........
Kalau saja kau tak merantau, aku tak mungkin menanyakan hal itu secepat ini.
Kenapa? Karena aku tak mau menunggumu dalam kesia-siaan.
Aku terlalu setia pada satu hal, bahkan kamu. Walau tanpa ada status, aku sudah terlalu nyaman, dan aku akan setia pada seseorang yang telah membuatku nyaman.
Maka aku butuh kepastian itu.
Agar aku tau, porsiku untuk menempatkan diri.
Jika kamu anggap aku teman saja, maka aku bisa bebas mencari yg lain tanpa menunggumu.
Jika kami anggap aku lebih dari teman, dan memperlakukan hal sepeti ini hanya padaku, maka aku akan bersabar sampai kamu pulang.
Sudah kubilang saat itu, jadi cewek utu serba salah. Walau pada akhirnya tetap saja cewek selalu menganggap si cowok yg salah. Haha.
Salah sendiri, gak jawab. Salah sendiri nggantungin. Salah sendiri bikin baper. Wkwk.
Oke, kalau sudah begini, nasi sudah jadi bubur.
Mungkin ini artinya aku harus move on.
Kalau km berubah pikiran, misal pingin jawab suatu saat, aku akan tetap mendengarkan. Tp jgn salahkan kalau ternyata aku nantinya udah move on ya.
SEMANGAT!!
Kacau balau galau
Ini bermula dari mama yg hari ini ulang taun dan bilang, "Menikahlah biar mama lega."
Oke..
Aku mau cerita.
Dulu aku pernah suka sama cowok. Udah mulai nyaman sama dia, tapi dia pergi jauh ke pulau seberang untuk bekerja.
Dia pernah menjanjikan banyak hal yang bisa buat aku yakin sama dia.
Bodohnya aku, aku terlalu setia.
Sampai suatu saat dia mengatakan padaku, "Kamu move on aja ya."
Itu pernyataan sepihak yang bikin aku sakit sepanjang tahun.
Sampai pada akhirnya, setahun kemudian dia menikah di sana tanpa ada kabar sepeserpun.
Fix. Itu bikin aku syok. Dan berhasil buat aku gagal move on sekian bulan.
Selanjutnya aku dekat lagi dengan seseorang, aku berhasil nyaman dengannya.
Dan lagi-lagi, dia harus ke kampung halamannya di pulau seberang. Kedekatanku bisa awet cukup lama sampai pada akhirnya...
Aku tau bahwa kami tak mungkin bersama. Dia tak pernah menganggapku apa-apa. Hanya teman kuliah yang sempat deket sebagai sahabat.
Dan sekarang. Terulang lagi kejadian yang sama.
Aku nyaman dengan seorang cowok dimana pertemuan kita sungguh tak terduga.
Aku kenal sudah lama, tapi baru mulai dekat setengah tahun ini.
Dia sedang mencari rejeki di pulau seberang. Dan dia pulang kampung di kota sebelah, setahun sekali. Kami baru sempat ketemu dua kali.
Tapi lagi-lagi bodohnya aku, aku kelewat baper sama dia.
Aku pun tak tau apa yang dia rasakan. Bisa jadi dia cuma anggep aku teman dekat, teman yang bisa diajak ngakak bareng, teman yang hanya teman biasa.
Tapi aku menganggap dia lebih dari itu. Selalu saja seperti itu.
Kesalahan terbesarku adalah aku terlalu baper sama segala hal.
Penasaran terbesarku, kenapa semuanya harus tentang pulau seberang?
Aku udah berkali-kali jadi konsultan masalah hati dari temen-temenku. Dan mereka sukses menghadapinya. Tapi aku, GAGAL TOTAL menghadapinya.
Semoga kamu baca. Dan bisa memberikan kepastian atas kegalauanku.
Oke..
Aku mau cerita.
Dulu aku pernah suka sama cowok. Udah mulai nyaman sama dia, tapi dia pergi jauh ke pulau seberang untuk bekerja.
Dia pernah menjanjikan banyak hal yang bisa buat aku yakin sama dia.
Bodohnya aku, aku terlalu setia.
Sampai suatu saat dia mengatakan padaku, "Kamu move on aja ya."
Itu pernyataan sepihak yang bikin aku sakit sepanjang tahun.
Sampai pada akhirnya, setahun kemudian dia menikah di sana tanpa ada kabar sepeserpun.
Fix. Itu bikin aku syok. Dan berhasil buat aku gagal move on sekian bulan.
Selanjutnya aku dekat lagi dengan seseorang, aku berhasil nyaman dengannya.
Dan lagi-lagi, dia harus ke kampung halamannya di pulau seberang. Kedekatanku bisa awet cukup lama sampai pada akhirnya...
Aku tau bahwa kami tak mungkin bersama. Dia tak pernah menganggapku apa-apa. Hanya teman kuliah yang sempat deket sebagai sahabat.
Dan sekarang. Terulang lagi kejadian yang sama.
Aku nyaman dengan seorang cowok dimana pertemuan kita sungguh tak terduga.
Aku kenal sudah lama, tapi baru mulai dekat setengah tahun ini.
Dia sedang mencari rejeki di pulau seberang. Dan dia pulang kampung di kota sebelah, setahun sekali. Kami baru sempat ketemu dua kali.
Tapi lagi-lagi bodohnya aku, aku kelewat baper sama dia.
Aku pun tak tau apa yang dia rasakan. Bisa jadi dia cuma anggep aku teman dekat, teman yang bisa diajak ngakak bareng, teman yang hanya teman biasa.
Tapi aku menganggap dia lebih dari itu. Selalu saja seperti itu.
Kesalahan terbesarku adalah aku terlalu baper sama segala hal.
Penasaran terbesarku, kenapa semuanya harus tentang pulau seberang?
Aku udah berkali-kali jadi konsultan masalah hati dari temen-temenku. Dan mereka sukses menghadapinya. Tapi aku, GAGAL TOTAL menghadapinya.
Semoga kamu baca. Dan bisa memberikan kepastian atas kegalauanku.