Ini masih tentang wawancara kerja. Aku berusaha mencari solusi agar aku tak lagi phobia interview. Aku udah mencoba minta saran pada teman-temanku, tapi mereka tak pernah memberi solusi. Ya, menurutku seperti itu, walaupun mereka punya maksud baik. Tapi, mereka nggak merasakan apa yang kurasakan. JAdi kadang aku nggak setuju dengan sarannya. Aku pikir, aku harus mencari solusi atas masalahku dengan kemampuanku sendiri. Kan yang tau kekurangan kita, ya kita sendiri kan. Lalu aku menemukan artikel yang berhubungan dengan phobia ku ini. Mungkin aku hanya grogi.
Judul artikel yang di lansir di tipskarir.com ini bertajuk "Atasi Rasa Grogi Saat Wawancara Kerja". Mari kita ulas, sebenarnya apa yang salah pada diriku, sampai-sampai aku begitu takutnya dengan wawancara. Karena, misi pertamaku adalah harus mengatasi masalah 'yang satu ini' sebelum aku daftar kerja.
1. Sebelum wawancara di esok hari, kita harus punya waktu tidur yang cukup.
Waktu tidurnya sekitar 7-9 jam paling tidak 3 hari sebelum wawancara. Gile aje.. Tapi, bener juga sih. Dengan begitu kan badan bisa lebih fresh dan nggak grogi.
"...berdasarkan hasil pengamatan dari pakar kesehatan, ketika anda memiliki
waktu yang cukup untuk tidur, akan sangat membantu anda dalam
meningkatkan konsentrasi serta rasa percaya diri saat proses wawancara
kerja berlangsung."
Ahahaha... Mungkin ini penyebabnya, aku selalu insomnia kalau sudah tau bakal ada wawancara kerja. Saking stressnya, aku harus berulang-ulang baca buku petunjuk interview, sampai terbawa mimpi. Dan aku jadi nggak mau tidur, takut mimpi lagi. #tepokjidat
2. Persiapkan wawancara.
Katanya, kita harus pelajari dulu posisi yang diinginkan dalam pekerjaan itu. Terus, kita seharusnya juga sering meluangkan waktu untuk belajar lebih banyak ke orang-orang yang pernah bekerja di bidang itu. Tapi, apa yang kulakukan? Saking groginya, aku sampe takut buat cari tau tentang kerjaan yang aku lamar nanti. Duh duh. Ini gak boleh diulangi!! Maka, aku harus belajar! :)
3. Melatih berbicara dan kontak mata.
Dalam hal wawancara dengan bahasa indonesia, aku sudah sering berlatih. Tapi tidak untuk bahasa inggris. Di keluargaku yang jago bahasa inggris cuma kakakku yang di luar kota sana. Bapak-ibuku cetakan orang dulu, jadi nggak paham bahasa inggris, apalagi grammar. Dari segi lingkungan, bahasa inggrisku sangat minim untuk bisa dipraktekkan. Sedangkan di lingkungan teman-teman, aku sangat minder, karena mereka kelewat ekspert. Apalagi aku seorang yang bullyable, jadi, aku takut salah. Kalau salah, aku (pasti) dibully. Parno doank sih. Tapi beneran takut. #ngelespanjanglebar #haha #tukangngelesbutuhles
Mengenai kontak mata, hahahahaha, mungkin aku memang payah untuk hal ini. Ketika aku latihan menjawab wawancara dengan sedemikian rupa saat di rumah, semua akan berubah ketika aku kontak mata. Semacam ctrl+a > del > ctrl+s (ditambah wajah yang melongo). Dan setelah beberapa detik, aku pasti tanya, "Bisa diulangi?" #bodoh #bakayarou #stupid #begopakebanget
4. Sebelum wawancara, harus sarapan dulu.
Selama ini, gara-gara aku takut telat, dan deg-degan berkepanjangan, aku sering melupakan sarapan. Apalagi saat detik-detik menjelang wawancara. Terkadang malah jadi kebelet pipis (efek grogi kali ya..)
Ah sudahlah...
5. Tarik napas dalam-dalam.
Ah, kalo ini mah, tarik napasku udah kelewat dalam. Selalu sangat amat dalam. Jadi sepertinya sudah kulakukan dengan (kelewat) baik. Ini dilakukan supaya denyut jantungnya teratur.
6. Persiapkan jawaban
Perlu saya ulangi lagi?
Ketika aku latihan menjawab wawancara dengan sedemikian rupa saat di
rumah, semua akan berubah ketika aku kontak mata. Semacam ctrl+a >
del > ctrl+s (ditambah wajah yang melongo). Dan setelah beberapa
detik, aku pasti tanya, "Bisa diulangi?"
Oke, saya ulangi lagi...
Ketika aku latihan menjawab wawancara dengan sedemikian rupa saat di
rumah, semua akan berubah ketika aku kontak mata. Semacam ctrl+a >
del > ctrl+s (ditambah wajah yang melongo). Dan setelah beberapa
detik, aku pasti tanya, "Bisa diulangi?"
Minta diulangi lagi? ----- SUDAH CUKUP ! Hahaha~
"Sebelum anda akan memberikan setiap jawaban atas pertanyaan yang
diajukan oleh pihak pewawancara, ada baiknya jika anda dapat mencerna
setiap pertanyaan tersebut kurang dari 10 detik dan setelah itu baru
anda menjawab pertanyaan tersebut. Anda harus mengusahakan menjawab
setiap pertanyaan tidak dengan terbata-bata, karena hal tersebut dapat
mengesankan kalau anda memang tidak siap untuk wawancara kerja yang anda
jalankan."
----
Oke, sekarang aku tau (banyak) kekuranganku. Aku harus lebih berlatih lagi.
PR-nya adalah banyak-banyak istirahat, biasakan sarapan, belajar banyak tentang pekerjaan, latihan kontak mata, dan latihan wawancara. #duhbanyak
SEMANGAT BARENG-BARENG YA PARA JOBSEEKER !!! :) :) :)
Mungkin selama ini aku grogi
Ini tulisan
Restu Dinda Kurnia
on Rabu, Januari 21, 2015
Kategori
curhat,
info,
kerja,
pengalaman
0 komentar:
Posting Komentar